Kamis, 27 Januari 2022

Meminjam Kekuatan Tuhan

Akhir-akhir ini, aku makin sadar kalau manusia tuh lemah banget.

Karena lemah, dia jadi berusaha mencari tempat untuk bersandar. Berusaha mencari sesuatu yang "kuat" untuk menopangnya tetap berdiri.

Sesuatu yang "kuat" itu bisa macam-macam bentuknya.

Harta.
Kekuasaan.
Orang yang mencintai.
Kecerdasan akal yang luar biasa.

Dimilikinya hal-hal itu akan memberi kesan kalau dia kuat.

Namun, sekuat-kuatnya manusia, dia akan tetap saja lemah.

Hartanya bisa habis.
Kekuasaannya bisa hilang.
Orang yang mencintainya bisa pergi.
Kecerdasan akalnya bisa tersapu oleh kepikunan di hari tua.

Mudah, mudah sekali keadaan bisa berubah.

Ketika sandaran itu, penopangnya itu hilang, manusia tak punya pilihan selain jatuh.

Dia jatuh, lalu akan mempertanyakan arti perjuangannya selama ini. Memikirkan makna dirinya, merenungkan apakah ia masih cukup berharga untuk ada di dunia ini.

Ternyata, hal-hal yang dia anggap "kuat" itu tidak cukup. Dia butuh sesuatu yang jauh lebih kuat lagi untuk menopang dirinya yang rapuh. Sesuatu yang tidak akan hilang, habis, atau pergi.

Kekuatan itu, datangnya dari mana ya?

Dari Yang Maha Kuat.
Itulah sumber kekuatan sejati.

Ya apa lagi. Siapa lagi. Tuhan-lah.
Bersandarlah sama Tuhan.
Bergantunglah pada Tuhan.

Kalau kita yakin kita berharga karena Tuhan ada, harga diri kita tidak akan jatuh bebas. Toh, Tuhan selalu ada.

Kita tahu kita berharga, karena Tuhan sendiri yang bilang demikian.
Kita diistimewakan oleh-Nya, kita dikatakan lebih mulia dari makhluk ciptaan-Nya yang lain.

Jangan takut menjalani amanah kehidupan, manusia.
Ada Tuhan yang senantiasa meminjamkam kekuatannya padamu.

Kita lemah.
Kita kuat, ketika meminjam kekuatan Tuhan.