Jumat, 23 Desember 2016

Jatuh Lagi.

Aku rupanya kembali ke kondisi titik bawah itu. Titik terbawah hidupku. Titik yang sebenarnya kalau bisa aku nggak ingin sampai terulang. Namun apa daya, terulang sudah.

Fildzah punya kepribadian yang aneh.

Dalam satu masa, ia bisa begitu cemerlang, begitu berprestasi, begitu berdedikasi dan senang berjuang. Harapan orang-orang diwujudkan. Dalam masa ini ia terus maju tanpa peduli apa kata orang.

Namun, dalam masa yang lain, ia adalah orang yang sangat merepotkan. Yang nggak profesional. Yang nggak bisa menempatkan kepentingan bersama di atas masalah pribadi. Cengeng. Lari dari masalah. Dia akan terlalu mengkhawatirkan pandangan orang terhadap dirinya, padahal ia sendiri yang menyakiti orang lain.

Sayangnya itu semua terjadi seperti siklus. Senang sih ketika jatuh jadi berpikir berarti suatu saat aku bakal naik. Tapi sedih juga ketika naik lalu mikir bakal ada sesuatu yang bikin aku jatuh.

Aku terlalu aneh.
Suatu kali jadi anak yang cengeng di kelas dan sering berantem sama teman.
Masa setelahnya berhasil lulus dengan nilai baik.
Suatu kali terlalu menatap masa lalu, nilai di rapor 4.
Lalu ketika lulus jadi yang nilainya tertinggi.
Setelahnya jadi anak cengeng yang apatis, yang mengutuk keadaan.
Yang nilainya sering jeblok, nilai di rapor bayangan 5.
Yang gagal masuk jurusan IPA keinginan keluarga.
Jutek dan suka nangis sendirian.
Emosian.

Setelahnya, jadi anak dengan nilai baik lagi.
Diterima kuliah di jurusan dan fakultas bergengsi.
IP semester pertamanya 4.00.
Lalu sakit-sakitan.
Dapat nilai E karena nggak ikut ujian.
Lalu berprestasi lagi. Jadi ketua unit kegiatan.

Eh sekarang, jatuh lagi.
Beralasan bosan kuliah, jenuh, takut, bingung....
Padahal mungkin hanya malas saja.
Berlindung dari kesalahan suka nunda-nunda.

Kenapa ya?
Semester ini aku kacau banget. Emosional. Nangis sesenggukan, merengek gak karuan. Kayak waktu SMA dulu. Cuma lari, nangis sesenggukan, tenang sedikit, terus balik ke temen-temen lagi.

Sekarang mah rasanya mau sendirian aja.
Ya, aku gak profesional. Aku ngebunuh, ngacauin dan ngerusak kelompokku sendiri. Mungkin tahun depan aku sendirian lagi. Aku harap gak banyak tugas kelompok tahun depan. Aku gak mau nyakitin orang lain gara-gara hobiku nyiksa diriku sendiri ini.

Tahun depan, mungkin, aku sendirian.
Kepribadianku yang seperti ini terkuak. Tercantum dalam ingatan mereka. Nggak lagi deh sekelompok sama aku.

Aku jadi mikir lagi, apa orang kayak aku gini layak kuliah. Baru masalah ngehimpit kayak gitu aja udah lari. Udah nyerah. Gimana nanti kerja? Gimana kalau nanti harus kerja bareng orang lain?

Makanya cita-citaku komikus sih. Aku bisa kerja sendirian. Gak harus di kantor. Nggak ada itu rapat atau pertemuan yang gimana.

Aku tahu ini kepribadian yang buruk. Ini harus diubah. Aku gak boleh kayak gini. Tapi aku butuh waktu. Aku butuh jeda.

Memang banyak rehat paksa yang kuambil. Itu juga gak baik. Aku ingin berhenti sejenak. Ingin rasanya keberadaanku seperti hilang sesaat. Aku ingin memikirkan dan merencanakan hidup ini.

Padahal kesempatan seperti itu sulit sekali datang.
Aku ingin rehat.
aku ingin pulang.
Aku ingin lahir kembali nanti.
Karena itu aku ingin saat ini, semua orang lupa sejenak padaku.

Kamis, 27 Oktober 2016

Cita-Citaku Masih Komikus

Ya, setelah mencoba hal-hal lain, pontang-panting gambar sana sini, batal masuk jurusan seni, kesimpulan ini yang aku dapat. Ternyata aku masih suka dan masih ingin jadi komikus.

Ada keasyikan tersendiri saat menyusun cerita, mengatur panel, membuat karakter, mewarnai, hmm pokoknya pahit-manis ngomik deh. Berat dijalani, tapi begitu selesai, ada kepuasan tersendiri.

Sejak SD aku suka nulis cerita. Terinspirasi Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) kali ya. Aku bener-bener suka nulis manual di buku tulis semua cerita yang aku buat. Bahkan teman-teman dan guruku bergiliran membacanya. Seiring dengan itu, aku juga ternyata bikin komik. Yup aku baru sadar sekarang. Entah sudah berapa buku habis kupakai menggambar, satu halaman ada dua panel dan ceritanya bener-bener ga ngerti aku apaan hahahahhaa. Sesuka-suka aku aja.

Karakter komikku waktu kecil itu namanya Fina. Poninya panjang sampe nutupin sebelah muka kayak Yamanaka Ino-nya Naruto (padahal waktu itu belum tahu Naruto). Banyak sih inspirasinya si Fina itu, mulai dari Sam-nya Totally Spies, Danny Phantom, Winx Club, kartun-kartun Barat deh pokoknya. Si Fina ini ceritanya sahabatan sama Mina, karakter komiknya adik aku. Samalah tipenya gak jelas gitu :v

Pas kelas 6 aku mulai suka anime Jepang, suka komik Jepang. Alhasil pas kelas 7 aku bikin cerita judulnya "Changin'". Sekitar tahun 2008 atau 2009 kali ya. Dulu sih judul awalnya bukan itu, aku lupa juga.
Ceritanya tentang Kuroiteru Suteki, 15 tahun, yang dia ini punya identitas rahasia sebagai dewi kematian. Gara-gara keluarganya, dia itu dibesarkan tanpa emosi dan kasih sayang. Sampai di SMA dia ketemu sama mantan teman kanak-kanaknya, Ikisaki Hiroi. Hiroi kaget ngeliat Suteki yang dulu ceria banget sekarang jadi dingin dan nggak berperasaan. Dibantu teman-temannya yang lain, yakni Hakubara Megumi, Magokoro Kazasu dan Nagamiki Hanaka, Hiroi pingin ngubah Suteki jadi kayak dulu lagi dan nyelamatin Suteki dari takdirnya sebagai dewi kematian.

Yak, ini bener-bener inspirasinya dari Bleach, and a bunch of shoujo manga I read at that time.
My naming sense was not good, asal nemu kata yang enak aja di kamus. Padahal pas sekarang udah ngerti bahasa Jepang, nama-nama karakternya jadi terdengar aneh. Tapi gimana ya... mau diganti nama juga... itu nama, udah rada mendarah daging di hati...

Ada juga cerita aku yang lain, kayaknya dibikin pas kelas 7 juga, tapi aku lupa sebelum atau setelah Changin'. Judulnya aja aku lupa. Nama tokoh utamanya pun lupa. Ceritanya bener-bener kayak Bleach tapi ada yang diubah-ubah. Bleach is my biggest inspiration at that time.

Time flows, aku masuk SMA. Tahun 2012 aku bikin cerita baru, judulnya "Honestly". Cerita awalnya bahkan udah ku-post juga di blog ini.

Kalau Changin' itu lebih ke fantasi, Honestly itu romance-drama. Cerita awalnya itu tentang Tasunaga Henji, cowok pendiam penyendiri yang sebenarnya penyanyi bayangan terkenal, dan Hanazawa Michisa, cewek Tsundere manis blasteran Jepang-Inggris yang populer. Itu cerita awalnya. Sekali lagi bisa dibaca di post-post yang sebelumnya.

Magically, aku masih ngembangin cerita Honestly sampe sekarang. Ceritanya udah jadi rada berubah, walaupun intinya tetap sama. Henji jadi anak SMA biasa yang hobi budo dan seneng musik. Michisa... ya tetap Michisa. Makin ke sini aku malah makin pingin Honestly lebih nonjolin romance-nya. Hmm masih asik deh mikirin gimana bakal ceritanya si Henji, Michisa, dkk. I will definitely make it baper maksimal.

Ketiga serial yang aku ceritain sampe sini, semuanya masih sekadar cerita. Desain karakter-karakter utama juga udah dibuat, tapi belum sampai mulai bikin komiknya. Sekadar planning. Tokohnya siapa aja, latar belakangnya gimana, setting lokasi di sekitar mereka gimana, dsb. Belum sampe bener-bener digambar jadi komik yang selesai, satu scene pun belum.

Walaupun begitu, tahun 2014, aku dapet ide cerita baru lagi: judulnya "Iya". Yang ini ceritanya lebih ke drama slice of life.
Ceritanya ada anak cowok turunan Jepang-Indonesia yang bandel bernama Kousuke Kitagawa. Singkat cerita, dia didepak ortunya dan disuruh untuk menyelesaikan SMA di Indonesia dan tinggal sama neneknya di kawasan Jakarta Selatan. Kousuke yang sotoy dan songong ini ketemu banyak orang dengan beragam kisah di sekolah dan tempat tinggalnya. Salah satunya Raisa, tetangga sekaligus teman sekelas yang selama ini sering main ke rumah neneknya. Selama di Jakarta, Kousuke belajar banyak hal, terutama tentang hidup...

Cuma makin ke sini aku ngerasa plotnya rada mirip komik Silver Spoon (Gin no Saji), jadi plotnya masih kuubah-ubah sampai sekarang. Jujur komikku yang progressnya paling sedikit itu si "Iya" ini. Perlu banyak riset dan gali ingatan soalnya. Secara gitu, setting cerita ini aku ambil dari kehidupan SMA-ku sendiri.

Yang menarik di karyaku yang ini menurutku judulnya. "IYA". Dalam bahasa Indonesia 'iya' itu artinya positif, 'boleh', 'ok', 'betul'. Sementara dalam bahasa Jepang 'iya' itu negatif: 'bukan', 'tidak', 'gak mau'. Menurutku kata ini udah mewakili ceritanya banget.

Aku punya alasan lain kenapa komik 'IYA' dan 'Honestly' aku tunda. Semua karena komik serius ketigaku: The King's Daughter.

Belakangan ini aku suka genre fantasi. Terpengaruh Arslan Senki, Akatsuki no Yona, Born From Death, dan Akagami no Shirayukihime. Aku bikinlah komik ini.

Cikal bakal perdananya itu waktu Inktober 2015. Disuruh bikin karakter original. Waktu itu aku lagi suka banget karakter Etoile/Estelle di Arslan Senki, dan terinspirasi oleh dia terciptalah Lisa Vayuwima, the crossdressing princess.

Walaupun inktoberku itu gagal, cerita ini aku develop terus. Plotnya kuatur2 dan revisi sekian kali, yang awalnya begini jadi begitu, sampai aku ngerasa kalau plot yang baru itu udah logis, seru, dan menarik.

Aku bikin desain karakternya, setting tempatnya, semuanya.

Juni 2016, semangatku untuk menjadi webtoonist sedang sangat menggebu-gebu.
Dengan sedikit nekad, aku buat komik The King's Daughter dan aku upload ke Webtoon Challenge Indonesia. Terus selama liburan kulakukan itu.

Sampai akhirnya liburan berakhir, aku harus kembali ke rutinitas biasa. Susah sekali mencari waktu untuk ngomik lagi.
Dari orang tua dan keluarga juga sudah ngasih sinyal kalau aku boleh seriusin ngomik kalau udah kelar kuliah.
Aku akhirnya tahan komikku.

Sudah 3 bulan aku nggak meng-update komik itu di webtoon challenge. Pen tablet makin susah kusentuh. Tangan cepat lelah karena terlalu lama kupakai menggambar. Padahal pembaca menunggu. Teman-teman menunggu. Bahkan ada teman kampus yang setiap ketemu pasti nanya, "Fildzah, kapan update?"

Aku kangen bikin komik.
Serius.

Aku kangen. Aku memang gak suka dikejar deadline, gak bisa terus kerja mati-matian. Aku memang capek bikin komik, bosan juga gak keluar rumah, tapi ternyata aku rindu ngomik.

Bikin komik itu nyiksa, tapi begitu kita dapat hasil yang bagus, kepuasannya gak bisa digambarkan. Seneng banget ada yang suka dan nunggu-nunggu karya kita. Seneng banget.

Tiap ngerasain hal itu, aku mikir,

"Ah, ternyata aku memang masih punya cita-cita jadi komikus."

Is it okay if I wanted to be one?

Sabtu, 17 September 2016

2016 - I'm Finally 20!


Berapa tahun saya nggak muncul di blog ini? Hahahaha.

Awalnya sih mikir, "Ah ya udahlah. Emang udah sibuk gak bisa nulis diary atau blog lagi kayak dulu." Tapi kemudian sedih karena rasanya nggak ada dokumentasi perasaan hidup...

Jadi ayolah nulis lagi wkwkwk.

Gaya nulis saya kok jadi berubah gini ya -_-

Anyway, this is me, now. Cewek baperan ini sekarang udah mulai tua. Mulai gede. Mulai semester 5. Masih baperan sih. Feeldzah.

And finally I turned 20 years old.... x)

Ternyata rasanya berat cuy. Makin banyak tanggung jawab yang didapet. Indah, tapi nggak seindah itu.

So how do I do now?

Seperti yang udah saya bilang sebelumnya, saya sekarang semester 5. Udah masuk tahun ketiga kuliah di Manajemen Komunikasi Fikom Unpad. Mahasiswa kura-kura, karena officially terdaftar di tiga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Bener juga ya, jurusan saya masih agak jarang. Jadi lain waktu mungkin akan saya bahas tentang Mankom untuk adik-adik SMA. ;)

And thus,

I've been named the next president of Aikido Unpad. Berkat bantuan dari senpai-senpai dan kouhai-kouhai yang baik. Sekarang kami semua lagi mengurus anggota-anggota baru. Mungkin lain waktu saya bakal bikin post khusus untuk bahas Aikido Unpad. They have became so special to me.

While in Kelompok Grafis Fikom (KGF), saya dipilih jadi ketua panitia sebuah event. Rencananya bakal bikin seminar sama komikus-komikus lokal. To be announced deh.
Oiya, liburan semester kemarin, saya mulai ikutan Webtoon Challenge. Judul karya saya The King's Daughter, bisa dibaca di sini.

Kapan-kapan pingin bikin post juga tentang draft komik-komik saya deh :3

And last, my Rohis adventure. Banyak hal yang dialami di Biro Kerohanian Islam Fikom Unpad. Awalnya pahit-pahit, lama-lama jadi manis-manis-manis. Kapan-kapan cerita juga deh.

Oke, mungkin itu aja gambaran singkat beberapa tahun ini //lah dan post planning juga ya. Semoga tetep bisa menghidupkan blog ini.

Wassalam.

Yang lagi begadang,
Fildzah Nur F.